Macam Coupler Perangkai Kereta
Suatu rangkaian kereta bisa aling menyambung pastinya karena ada penyambung kan?
Tapi sobat tahu tidak apa nama alat perangkai/penyambung kereta yang satu dengan yang lainnya?
Nama alat perangkai itu namanya coupler yang dalam bahasa inggris diambil dari kata "couple" yang artinya pasang, memasangkan, merangkaikan ataupun menggabungkan.
Berikut macam-macam coupler perangkai kereta yang tersebar di seluruh dunia.
Bell - Hook Coupler
Awalnya coupler jenis ini digunakan di perkeretaapian Afrika Selatan dengan sistem rel sempit (narrow gauge). Bentuk coupler ini jika di lihat lebih dekat akan menyerupai huruf U dengan setengah lingkaran. Pada tiap pasang biasanya akan memiliki kaitan berbentuk seperti martil atau jangkar. Jika di sambungkan, kaitan tersebut akan di jatuhkan ke bagian yang berbentuk U dan menarik atau merekat satu dengan yang satunya.
Di Indonesia copuler jenis ini disebut dengan coupler ganco. Penggunaannya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda di era perusahaan kereta api nasional Hinda Belanda "Staatsspoorwegen". Jenis coupler ini masih aktif dan dapat kita temui di Indonesia. Seperti yang masih digunakan oleh lokomotif uap seri B25 dan kereta wisata di Museum Kereta Api Ambarawa.
Buffer - Chain/Screw Coupler
Coupler jenis buffer - chain ini sangat populer di Eropa dan pertama kali digunakan di Inggris. Bentuk perangkai antar kereta berbentuk seperti skrup yang berulir. Selain itu untuk pendorong dan penahan guncangan kereta nya terdapat alat yang bernama buffer. Buffer ini terletak pada sisi kanan dan kiri perangkai chain. Bentuknya terbuat dari lempengan bulat ataupun lonjong yang di lengkapi per di dalammnya. Karena jika hanya menggunakan chain saja, akan terjadi benturan yang sangat keras di masing-masing rangkaian kereta bahkan bisa merusak kereta. Sampai saat ini jenis couler ini masih umum di gunakan perkeretaapian di berbagai negara Eropa bahkan di kereta berkecepatan tinggi.
Janney/Knuckle/MCB/AAR/APTA Coupler
Bingung mau sebut yang mana??
Pada dasarnya jenis coupler ini adalah sama. Ini merupakan jenis coupler semi otomatis yang paling populer di temui di perkeretaapian negara-negara di Asia, Amerika, dan sebagian Afrika. Copuler jenis ini pertama kali dikenalkan di Amerika Serikat sebagai ganti coupler manual. Perlu diketahui,coupler Janney ini memiliki beberapa klasifikasi lagi namun masih dalam bentuk yang sama, yaitu AAR/APTA tipe D, tipe E, tipe F, dan tipe H. Namun sekarang masih digunakan hanya Tipe E, F dan H.
Type E : merupakan tipe coupler yang umumnya kita temukan di tanah perkeretaapian Indonesia. Mulai dari lokomotif, kereta penumpang hingga gerbong barang.
Type F : coupler Janney tipe F sama bentuknya dengan tipe E, namun memiliki kelebihan yang tidak hanya horizontal namun juga vertikal. Coupler ini dapat di di putar 360 derajat seperti pada gerbong batubara di Lampung.
Type H : coupler Janney tipe ini bentuknya lebih kecil, memiliki pengunci yang sangat kuat dan rapat "tight-lock", berebeda dari tipe sebelumnya. Hal ini untuk mengurangi masalah kendur dan meningkatkan keamanan untuk kereta. Di Indonesia kereta yang menggunakan copuler Janney tipe ini adalah eks. KRL Holec, KRL Rheostatik dan sebagian KRD.
Keberadaan coupler ini sangat berguna dan cocok untuk menarik kereta dengan tonase beban yang sangat berat seperti kereta batubara, tangki, maupun kontainer. Kelemahan dari coupler ini salah satu posisi coupler harus berada di ketinggian yang sama. Jika tidak dia akan terlepas jika dalam keadaan komdisi rel yang bergelombang naik turun. Bentuk coupler ini sama seperti kita menggenggam tangan seseorang.
Scharfenberg Coupler
Scharfenberg coupler merupakan coupler yang seluruhnya betul-betul menggunakan perangkat otomatis, termasuk koneksi pneumatik dan listrik. Coupler ini mulai di perkenalkan pada perkiraan tahun 1930 an di Jerman. Copuler ini merupakan coupler paling populer ke-2 di dunia setelah keberadaan coupler AAR (Janney/Knuckle). Hal ini di karena kemudahannya pemasangan otomatis di bagian pneumatik dan listriknya tadi. Setiap kelebihan pasti ada kelemahannya. Kelemahan coupler Scharfenberg adalah tonase kekuatan maksimum yang ditariknya sangat rendah. Maka di lapangan coupler jenis ini lebih sering digunakan untuk kereta-kereta penumpang saja, baik itu kelas komuter KRL/KRD dan kereta berkecepatan tinggi.
Tomlinson/Shibata Coupler
Pasti kalian cukup asing dan aneh dengan namanya. Coupler ini termasuk dalam jenis coupler full otomatis sama seperti scharfenberg coupler. Bantuknya pun hampir sama. Jika scharfenberg coupler bentuknya kotak dengan lubang lingkaran, namun tomlinson coupler bentuknya kotak dengan kotak lubang dan penusuk di tengahnya. Coupler jenis ini banyak digunakan di kereta penumpang jenis komuter seperti KRL maupun KRD.
*) dikutip dari berbagai sumber, semboyan35.com dan wikipedia
Buffer - Chain/Screw Coupler
Coupler jenis buffer - chain ini sangat populer di Eropa dan pertama kali digunakan di Inggris. Bentuk perangkai antar kereta berbentuk seperti skrup yang berulir. Selain itu untuk pendorong dan penahan guncangan kereta nya terdapat alat yang bernama buffer. Buffer ini terletak pada sisi kanan dan kiri perangkai chain. Bentuknya terbuat dari lempengan bulat ataupun lonjong yang di lengkapi per di dalammnya. Karena jika hanya menggunakan chain saja, akan terjadi benturan yang sangat keras di masing-masing rangkaian kereta bahkan bisa merusak kereta. Sampai saat ini jenis couler ini masih umum di gunakan perkeretaapian di berbagai negara Eropa bahkan di kereta berkecepatan tinggi.
Bingung mau sebut yang mana??
Pada dasarnya jenis coupler ini adalah sama. Ini merupakan jenis coupler semi otomatis yang paling populer di temui di perkeretaapian negara-negara di Asia, Amerika, dan sebagian Afrika. Copuler jenis ini pertama kali dikenalkan di Amerika Serikat sebagai ganti coupler manual. Perlu diketahui,coupler Janney ini memiliki beberapa klasifikasi lagi namun masih dalam bentuk yang sama, yaitu AAR/APTA tipe D, tipe E, tipe F, dan tipe H. Namun sekarang masih digunakan hanya Tipe E, F dan H.
Type E : merupakan tipe coupler yang umumnya kita temukan di tanah perkeretaapian Indonesia. Mulai dari lokomotif, kereta penumpang hingga gerbong barang.
Scharfenberg Coupler
Scharfenberg coupler merupakan coupler yang seluruhnya betul-betul menggunakan perangkat otomatis, termasuk koneksi pneumatik dan listrik. Coupler ini mulai di perkenalkan pada perkiraan tahun 1930 an di Jerman. Copuler ini merupakan coupler paling populer ke-2 di dunia setelah keberadaan coupler AAR (Janney/Knuckle). Hal ini di karena kemudahannya pemasangan otomatis di bagian pneumatik dan listriknya tadi. Setiap kelebihan pasti ada kelemahannya. Kelemahan coupler Scharfenberg adalah tonase kekuatan maksimum yang ditariknya sangat rendah. Maka di lapangan coupler jenis ini lebih sering digunakan untuk kereta-kereta penumpang saja, baik itu kelas komuter KRL/KRD dan kereta berkecepatan tinggi.
Pasti kalian cukup asing dan aneh dengan namanya. Coupler ini termasuk dalam jenis coupler full otomatis sama seperti scharfenberg coupler. Bantuknya pun hampir sama. Jika scharfenberg coupler bentuknya kotak dengan lubang lingkaran, namun tomlinson coupler bentuknya kotak dengan kotak lubang dan penusuk di tengahnya. Coupler jenis ini banyak digunakan di kereta penumpang jenis komuter seperti KRL maupun KRD.
Bar Coupler
Coupler jenis bar ini tidak bisa dilepas dengan mudah seperti coupler pada umumnya, jadi untuk pemutusan rangkaian dengan coupler ini harus dilakukan di bengkel maupun balai yasa. Hal ini di karenakan bentuk nya yang berupa batang panjang di lengkapi dengan lubang untuk skrup, sehingga coupler ini cocok untuk kereta dengan rangkaian permanen seperti KRL.
bagus artikelnya min
BalasHapusjozz