Header Ads

Kereta Metro Kapsul Untuk LRT Kota Bandung


Dalam kurun waktu dekat Bandung akan mempunyai sebuah sistem transportasi LRT. Namun sebelumnya sistem transportasi LRT ini juga sedang di bangun di Jakarta dan Palembang. Berbeda dengan kedua kota tersebut yang mengginakan roda baja, Pemerintah Kota Bandung memilih LRT dengan menggunakan teknologi AGT (roda karet) atau di bahas lokal kita kenal dengan nama metro kapsul.

Kereta metro kapsul ini dinilai cocok bagi perkotaan yang telah terlanjur berkembang dan sudah tidak memiliki lahan untuk dibangun moda transportasi massal. Konstruksi lintasan kereta kapsul berbentuk elevated, dengan lintasan hanya memakan lahan selebar satu meter. Kereta kapsul ini pun diklaim memiliki radius putar sejauh 15 meter. Namun terdapat beberapa kekurangan, pada kereta metro kapsul ini tidak di sediakan alat perangkai antar kereta (coupler). Sehingga nantinya jika pada jam-jam sibuk kereta akan berjalan beriringan dengan radius jarak 3-5 meter dilengkapi dengan sensor. Dalam kapasitas, satu kereta metro kapsul hanya mampu membawa kisaran 50 orang saja.


Dikutip dari media Republika, metro kapsul di Kota Bandung rencananya akan dibangun sepanjang 6 km yang dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap pertama, akan dibangun lintasan sejauh 3 km dari Stasiun Bandung menuju Dalem Kaum dengan target selesai 2018. Tahap kedua, lintasan 3 km akan dikonstruksi hingga ke Tegalega dan kembali ke Stasiun Bandung selama satu tahun. Pembangunan rel, akan dilaksanakan di atas jalan setinggi minimal 7 meter dan maksimal 10 meter. Adapun stasiun pada tahap pertama yang akan dibangun adalah stasiun Kebon Jati, stasiun Pasar Baru dan stasiun Dalem Kaum.

Kelak, LRT berjenis metro kapsul di Bandung akan membanderol harga tiket satu kali jalan sekitar Rp 5.000 hingga Rp 7.000. Alat transportasi ini difungsikan sebagai pelengkap transportasi publik yang sudah tersedia. Semoga pembangunan LRT di Kota Bandung segera rampung sesuai waktu yang ditargetkan.

Salah satu design blueprint LRT metro kapsul dari facebook Walikota Bandung, Ridwan Kamil.

Peta LRT Bandung koridor 1.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.