Kelanjutan Proyek LRT Surabaya Menemui Titik Terang
Pada tanggal 12 Mei 2017 lalu Walikota Surabaya, yaitu Bu Tri Rismaharini bersama dengan tujuh kepala daerah lainnya dikumpulkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk membahas proyek infrastruktur daerah, salah satu yang dibahas adalah mengenai proyek transportasi massal.
Pada pertemuan tersebut Pemerintah Kota Surabaya diminta untuk menyebutkan perkiraan anggaran yang dibutuhkan dalam proyek pembangunan LRT jalur utara-selatan dan jalur timur barat. Seperti yang dilansir detikcom, pada pertemuan tersebut Risma menyebutkan dana yang dibutuhkan untuk LRT jalur utara-selatan adalah Rp 1,2 Triliun, kemudian jalur timur-barat Rp 2,6 Triliun.
DIsaming itu Walikota perempuan pertama di Surabaya ini juga menyebutkan, proyek LRT berbasis trem untuk jalur utara-selatan akan tetap dikerjakan oleh BUMN. Sedangkan jalur timur-barat akan digarap pihak swasta dengan jalur layang (elevated). Khusus jalur timur-barat yang semula menggunakan jenis kereta monorail kini diganti dengan kereta rel konvensional biasa. Hal ini dikarenakan pembangunan LRT dengan jenis monorail dinilai terlalu mahal dan sulit perawatan. Sehingga biaya pembangunan jalur timur-barat bisa ditekan lagi di bawah Rp 2,6 Triliun.
Untuk tahap pertama ini, total lintasan trem yang dibangun Dirjen KAI akan sepanjang 11,4 kilometer, dari Jalan Tunjungan menuju terminal Joyoboyo di selatan Surabaya. Perlu diketahui bahwa rute ini masih sebagian dari total jalur trem sepanjang 17 kilometer.
Pemberian marka tanda jalur tram oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya (FB. Dinas Perhubungan Kota Surabaya)
Untuk tahap pertama ini, total lintasan trem yang dibangun Dirjen KAI akan sepanjang 11,4 kilometer, dari Jalan Tunjungan menuju terminal Joyoboyo di selatan Surabaya. Perlu diketahui bahwa rute ini masih sebagian dari total jalur trem sepanjang 17 kilometer.
*) sumber: dikutip dari berbagai sumber media dan forum.
Post a Comment