Fungsional Ruas Jalan Tol Jombang - Surabaya
Hai sobat...
Pada libur lebaran 2017 kali ini saya berkesempatan untuk mencoba ruas jalan tol Jombang hingga Surabaya. Walaupun sebagian ruas jalan tol tersebut belum selesai sepenuhnya, Pemprov Jawa Timur dengan inisiatif mengoperasikan ruas tol yang belum selesai tersebut sebagai jalur fungsional mudik.
Pada ruas jalan tol ini terdapat dua developer yang berbeda. Ruas Mojokerto - Kertosono (Moker) dikerjakan oleh PT Marga Harjaya Infrastruktur (PT MHI) sedangkan ruas Surabaya - Mojokerto (Sumo) dikerjakan oleh PT Jasa Marga Surabaya Mojokerto.
Di ruas jalan tol ini sebenarnya sudah ada sebagian yang sudah operasional normal, yaitu :
- Seksi 1 sepanjang 14,7 Km mulai Bandar Kedungmulyo - Jombang (PT MHI).
- Seksi 3 sepanjang 3 Km mulai Mojokerto Barat - Mojokerto Utara (PT MHI).
Sedangkan untuk ruas jalan tol fungsionalnya (sementara) :
- Seksi 2 sepanjang 19,9 km menghubungkan Jombang - Mojokerto Barat (PT MHI).
- Seksi 4 sepanjang 0,9 km menghubungkan Kertosono - Bandar Kedungmulyo (PT MHI).
- Seksi 1A sepanjang 2,3 km dari Waru -Sepanjang (PT JSM).
- Seksi 4 sepanjang 18,47 km mulai Krian - Mojokerto (PT JSM).
Khusus untuk jalur tol fungsional (sementara) tersebut hanya dapat digunakan pemudik dimulai H-10, yakni 15 Juni 2017 (ke arah barat) hingga H+8, 02 Juli 2017 (ke arah timur).
Oke, perjalanan saya mulai dari gerbang tol kota Jombang yang berada di jalan raya menuju Ploso hingga Waru, Surabaya. Saat masuk gerbang tol ternyata tidak dikenakan tarif bayar alias gratis jalan terus.
Terlihat kondisi jalan tol kedua arah 70% nya terlihat sudah dibeton, namun setelah lebih dari 6 Km ke arah timur terdapat sebagian jalan tol yang belum dibeton. Sehingga fungsional jalan tol berpindah-pindah lajur. Dari yang awalnya di lajur kiri dipindah di lajur kanan hingga kembali lagi ke lajur kiri. Nampak di luar area jalan tol masih banyak jembatan flyover penyebrangan yang belum terhubung sepenuhnya dengan kondisi stright girder yang sudah terpasang diatas jalan tol membentuk jembatan.
Pada ruas jalan tol fungsional diberinatasan hanya bisa dipacu dengan kecepatan maksimal 50 Km/H. Alat-alat berat berupa excavator, truck dan sebagainya banyak terparkir di sepanjang jalan tol. Tiba di gerbang tol utama Mojokerto untuk kendaraan golongan I dikenakan tarif sebesar Rp 19.500,-.
Nah, setelah gerbang tol utama Mojokerto ini jalan tol kembali normal karena telah memasuki jalan tol operasional yang dapat dilalui dari kedua arah. Perjalanan kami lanjutkan menuju ke arah Surabaya dengan kecepatan rata-rata 70 Km/H hingga perbatasan ruas jalan tol operasional dan fungsional di exit jalan tol Krian.
Setelah exit jalan tol Krian ke arah Surabaya kondisi jalan yang dibeton hanya satu arah saja. Berbeda dengan pemandangan sebelumnya, sepanjang perjalanan kali ini pengendara akan disuguhkan dengan pemandangan pabrik-pabrik, gudang dan pemukiman. Banyak bangunan-bangunan yang mepet dengan pagar beton luar. Jalananpun dibuat dengan level lebih tinggi dari bangunan-bangunan disekitar.
Setelah menempuh waktu selama 50 menit perjalanan akhirnya saya tiba di gerbang tol Waru non permanen. Untuk kendaraan golongan I dikenakan tarif Rp 1500,-. Dan akhirnya tibalah saya di Surabaya. Saya kemudian mengambil lajur kiri untuk exit tol Waru.
Untuk dokumentasi perjalanan lengkap telah saya rekam dalam video berikut, selamat menikmati :D
Post a Comment