Header Ads

Bus Lowdeck Metro Trans



Hai sobat...
Kalian tau gak sih kalau di Jakarta gak lama lagi akan ada bus dengan dek rendah seperti di Singapore?

Yap, saat ini PT. TransJakarta sedang memesan sebanyak 300 bus dek rendah (low deck) untuk menggantikan armada bus kota sekelas metro mini dan kopaja loh...

Di hari Senin, 20 November 2017 kemarin, PT. TransJakarta melakukan uji coba 4 bus dek rendah yang diberi nama Metro Trans. 4 bus tersebut terdiri dari 2 unit bus Mercedes Benz O500U 1726 dan 2 unit bus Scania K250UB. Bus berwarna merah putih ini diuji coba melayani rute  GR | Bundaran Senayan-Harmoni secara gratis selama satu pekan.

Oke, saya memulai perjalanan dengan menunggu bus Metro Trans dari halte di depan Gedung Sarinah. Karena bus Metro Trans yang uji coba hanya 4 unit jadi harus sabar-sabar menunggu ya. Dan keberadaan bus ini tidak bisa dicek di aplikasi Trafi karena masih dalam masa uji coba. Setelah kurang lebih 20 menit menunggu akhirnya tibalah bus Metro Trans bermerk Scania di halte Sarinah.

Setibanya bus di halte, penumpang diarahkan petugas on board agar masuk melalui pintu depan. Sesuai dengan info yang saya terima sebelumnya, memang untuk menaiki bus ada tata cara khusus dan tidak asal-asalan sobat. 

Jadi untuk naik bus ini sobat harus masuk dari pintu depan kemudian melakukan transaksi pembayaran (untuk saat ini gratis), dan untuk keluar bisa melalui pintu bagian tengah dengan memencet tombol merah yang ada di bagian tiang.


Saat memasuki bus, kondisi interor bus sangat nyaman dan lega sobat, AC nya pun masih dingin. Di dalam bus terdapat 41 tempat duduk, dua buah TV wide screen 29 inch di bagian tengah, ruang untuk pengguna kursi roda, ada tombol stop di tiap tiang dan tidak lupa terdapat ram kursi roda di area pintu untuk memudahkan keluar masuknya penumpang difabel. Seperti bus TransJakarta pada umumnya, pada bus ini juga terdapat ruang khusus wanita, namun saya mendapat info bahwa nantinya ruang khusus wanita ini akan dihapus.

Kebetulan saat saya mencoba, kondisi bus masih dalam keadaan sepi. Sehingga saya bisa berkesempatan merasakan bagaimana nyamannya menaiki bus berlantai rendah ini. Saya pun bergantian mencoba berbagai posisi, mulai dari berdiri, duduk di kursi tengah, hingga mencoba duduk di kursi paling belakang. Suspensi yang dirasakan sungguh nyaman sobat.


Sebelum berhenti di masing-masing halte, tidak lupa petugas on board juga memberi edukasi kembali agar penumpang yang akan keluar diarahkan menggunakan pintu tengah. Dan akhirnya saya pun tiba di halte Dukuh Atas, tempat dimana saya ingin turun untuk melanjutkan perjalanan menggunakan Commuter Line. Ketika pintu tengah terbuka penumpang tidak perlu lagi khawatir untuk tersandung atapun terjatuh. Karena lantai bus sudah sejajar dengan tortoar yang ada. Peroses keluar penumpang pun menjadi lebih cepat dari biasanya.


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.